TEORI PEMBENTUKAN HARGA
Latar Belakang
Harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan
produk baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi
akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah
akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi/ perusahaan.
Kegiatan
faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan
mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya
menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang
umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada
suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor
produksi tersebut.
Pengertian Harga
Harga
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu
produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing
mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi,
promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa
yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan
dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan
harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun
jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat
diperoleh organisasi perusahaan.
Tujuan Penetapan Harga
Adapun tujuan pembentukan harga adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.
Contoh
: untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air
bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain
sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Teori Pembentukan Harga
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain
Harga dan Pasar
Dalam
pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya
transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh
penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
Definisi
pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta
kemauan untuk membelanjakannya.
Peranan alokasi dari harga yaitu membantu pembeli memutuskan cara memperoleh utilitas maksimal sesuai daya belinya.
Peranan informasi dari harga,dapat menunjukkan pada konsumen mengenai faktor- faktor produk, misalnya kualitas.
Pada
umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau jasa
dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui
oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Kegiatan
faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan
mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya
menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang
umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal.
Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.
Kebijakan Harga dan Perdagangan
Penentu kebijakan harga:
Internal:
1. tujuan pemasaran perusahaan
2. strategi bauran pemasaran
3. biaya
4. manajemen organisasi
5. product lifecycle
Eksternal:
1. sifat pasar dan permintaan ~ kepekaannya
2. persaingan
3. unsur lingkungan eksternal lainnya
Tolak ukur keberhasilan harga:
1. signifikasi peningkatan sales dari kontribusi kesesuaian harga
2. laba meningkat
3. pertumbuhan permintaan riil dan potensial
4. positioning produk makin mantap
Pemasaran dan Peranan Pemerintah
Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan
dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. (Fundamental of marketing, 1997)
Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Menurut
Philip dan Duncan Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah
yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat
tangible ke tangan konsumen. (pemasaran, 2001)
Menurut
Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan
pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Organisasi.Org
Marketing atau Pemasaran adalah suatu perpaduan dari
aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan
konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga
agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat
keuntungan tertentu.
Dengan
adanya pemasaran, konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi
secara sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen
dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk
kegiatan yang dikuasai atau disukai.
Menurut
Kotler Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain. (manajemen pemasaran 2000)
Menurut
Badroni Yuzirman (TDA Community) pemasaran adalah bagaimana merayu agar
prospek tahu, tertarik dan membeli produk/jasa kita sesring dan
sebanyak mungkin dan merekomendasikannya kepada prospek lain.
Menurut
Annissa Wardani (TDA Community) Pemasaran adalah selalu berusaha
mengetahui apa yang konsumen inginkan (dan butuhkan), kemudian membuat
produk dan mempersuasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
produk tersebut, untuk membuat konsumen tertarik dan membeli produk
kita.
George E. Belch dan Michael A. Belch, dalam buku Advertising & Promotion: an IMC Perspective, 2007:8 mengemukakan
definisi konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat
proses untuk kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada para
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan yang memberikan manfaat bagi
organisasi dan para pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki hubungan erat dengan organisasi.
Menurut
Alex S Nitisemito dalam buku Marketing, 1984 pemasaran adalah semua
kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari
produsen ke konsumen.
Kebijakan
pemerintah dan intervensi harus menangani lebih dari tujuan perdagangan
"rasionalisasi", yang sering terjadi dalam upaya untuk membuat praktik
pemasaran sesuai mekanik ke model modern. Pemasaran intervensi harus
mempertimbangkan kemampuan terbukti dari jaringan pemasaran.
Kebijakan harus ditujukan untuk bekerja dengan sistem yang ada, bukan menggantikannya.
Pemerintah
mencoba untuk menggantikan sistem pasar bebas sering menaikkan biaya
pemasaran, dengan demikian menyakiti konsumen, distorsi alokasi sumber
daya dan merusak perekonomian
Adalah
penting bahwa para pembuat kebijakan melihat perdagangan sebagai
aktivitas yang diperlukan dan diinginkan sosial dilakukan dalam
lingkungan risiko.
Studi
sistem pemasaran ternak di Afrika, pada kenyataannya, menunjukkan bahwa
pasar sering tampil baik ketika dibiarkan pengusaha swasta. Hal ini
umumnya direkomendasikan bahwa pemerintah memainkan memfasilitasi
daripada peran langsung di pasar. Intervensi regulasi harus dibatasi.
Intervensi yang tepat sehingga tidak langsung di alam dan memiliki tiga
tujuan umum:
1. untuk memperbaiki infrastruktur pasar
2. untuk meningkatkan informasi kelembagaan.
3. untuk memperbaiki infrastruktur kelembagaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar