Jumat, 04 Januari 2013

CONTOH PROPOSAL PRAKTEK LAPANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BATURAJA

Kali ini saya akan berbagi sedikit pengetahuan tentang cara membuat proposal praktek lapangan (PL) fakultas pertanian di universitas kesayangan ku yaitu unbara. hadoh jadi kemana-mana nieh... oke langsung saja berikut adalah contoh nya. tapi ingat ini sekedar contoh saja, tidak boleh copas... kalo mau sukses ya buat sendiri laporannya ya?....



TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA






Oleh

AHMAD YANI
0842005











     
        







FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA

BATURAJA

2012









TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA





























MOTTO DAN PERSEMBAHAN







MOTTO :



“Jangan takut salah melangkah jika tujuanmu adalah kebenaran”

“Bertindaklah kamu dengan bijaksana agar dapat jalani hidup yang menunggumu didepan sana”




PERSEMBAHAN :


Kupersembahkan karyaku ini kepada orang-orang yang selalu ku cintai dan mencintaiku.
·       Teristimewa untuk kedua orang tuaku
·       Semua saudara-saudaraku
·       Teman-teman seperjuangan dalam menuntut ilmu khususnya teman-teman mahasiswa unbara
·       Bangsa, Agama dan almamaterku yang ku banggakan






TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp)  SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA









Oleh

AHMAD YANI
0842005








Telah diterima sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian












Pada
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA

BATURAJA

2012
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA







Oleh

AHMAD YANI
0842005





Telah diterima sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian







                    Pembimbing Utama,                                                            Baturaja,  Januari 2012
                                                                
                                                                                                                  Fakultas Pertanian
                                                                                                                Universitas Baturaja

                    Endang Lastinawati, S.P.,Msi.                                                        Dekan,

                    Pembimbing Pendamping,




                    Yetty Oktarina, S.P.,Msi.                                                    Yetty Oktarina, S.P.,Msi



RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Batumarta Propinsi Sumatera Selatan pada tanggal 18 Desember 1989. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Batumarta pada tahun 1995 dan menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikanya di MTS Darussalam pada tahun 2002 sampai tahun 2005, dan melanjutkan kembali pendidikannya di MA Darussalam dan menamatkan sekolah SLTA nya pada tahun 2008.
Kemudian penulis masuk ke perguruan tinggi pada tahun 2008 untuk melanjutkan pendidikannya untuk menempuh  pendidikan strata satu (S1) dan memilih jurusan Pertanian Agribisnis pada Universitar Baturaja.



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian dengan judul ” TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA ”.
Dalam penulisan ini tidak sedikit bantuan yang telah penulis terima dari beberapa pihak yang berupa informasi dan bimbingan. Berkaitan dengan itu semua, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
  1. Ibu Rosnaliza Testiana, S.P.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Baturaja.
  2. Ibu Endang Lastinawati, S.P.,M.Si., selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
  3. Ibu Yetty Oktarina, S.P.,M.Si., selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
  4. Bapak Muhamad Barcenur, selaku pemilik usaha ikan lele sangkuriang yang telah memberikan bantuan dan penjelasan.
  5. Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga di sepanjang hidup ku.
  6. Sahabat dan teman-teman seperjuangan, mahasiswa Unbara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan.


Baturaja,   Januari 2012

                                                                                                                                Penulis


 




                                                                                                                    Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................              i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................              ii
HALAMAN TENGAH JUDUL.............................................................              iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................             iv
RIWAYAT HIDUP..................................................................................               v
KATA PENGANTAR.............................................................................               vi
DAFTAR ISI.............................................................................................            vii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................               1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................               1
B. Rumusan Masalah.........................................................................              3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................                3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................               4
A. Klasifikasi dan Morfologi.............................................................                4
A.1. Klasifikasi............................................................................              4
A.2. Morfologi.............................................................................             4
B. Syarat Hidup Ikan Lele Sangkuriang............................................                5
C. Tehnik Budidaya Ikan Lele Sangkuriang.....................................                 6
C.1.Persyaratan Lokasi................................................................             6
C.2. Pelaksanaan Budidaya.........................................................              7
D. Konsepsi Pendapatan....................................................................             9
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.............................................            12
A. Waktu dan Tempat.......................................................................            12
B. Metode Pelaksanaan.....................................................................           12
C. Jadwal Kegiatan............................................................................           12
D. Metode Analisis data....................................................................            13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................             15





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi cukup besar untuk melakukan pengembangan budidaya ikan air tawar dan diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dari subsektor perikanan (scibd.com).
Propinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah yang memiliki perairan yang cukup luas dan sangat potensial untuk membudidayakan berbagai jenis komoditas ikan air tawar. Salah satu komoditas yang berpotensi adalah ikan lele Clarias batrachus (repository.ipb.ac.id).
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Ikan ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia (blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa).
Budidaya lele berkembang pesat karena dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya cukup mudah dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah (scribd.com).
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya ikan lele dumbo Clarias geriepinunus ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan ikan lele dumbo dengan ikan lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan penyakit (scribd.com).
Budidaya yang sangat pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah (bibitlele.com).
Penurunan ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian daya tahan terhadap penyakit dan nilai FRC (feeding conversation rate). (bibitlele.com).
Sebagai upaya mutu perbaikan ikan lele dumbo. Balai Pengembangan Benih Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik lele dumbo strain baru yang diberi nama Lele Sangkuriang (Clarias sp).
Budidaya lele sangkuriang (Clarias sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah dirilis oleh menteri kelautan dan perikanan, dengan nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Teknik budidaya  lele  sangkuriang   tidak  berbeda  dengan lele dumbo, mulai dari pembenihan dan pembesaran (scribd.com 2010).
Di Indonesia kini sudah banyak yang membuka usaha menjadi peternak ikan lele sangkuriang, karna selain rasanya enak, ikan lele sangkuriang juga banyak diminati di kalangan masyarakat. Pertumbuhan yang cepat menjadikan para pengusaha ternak lele sangkuriang lebih memilih sarana tersebut sebagai usaha mereka   karena  dari  proses  pembesaran  tidak  memakan  waktu  yang lama  dan pendapatannya pun sangat menjanjikan (perikanan–budidaya.kkp.go.id, 2012).
Usaha lele di Desa Batumarta kini banyak diminati oleh masyarakat setempat, mereka mencoba usaha lele karena menurut mereka usaha tersebut tidak memakan waktu yang lama dan juga tidak memerlukan modal yang tinggi.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diteliti :
1.      Bagaimana teknik budidaya ikan lele sangkuriang yang ada di Desa Batumarta?
2.      Berapa besar  pendapatan yang   diperoleh   petani   dalam   kegiatan usaha
      Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Desa Batumarta?
C.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktek Lapangan ini adalah untuk:
1.   Mengetahui teknik budidaya ikan lele sangkuriang secara intensif.
2.   mengetahui pendapatan yang diperoleh petani dalam budidaya ikan lele sangkuriang di Desa Batumarta..
Kegunaan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Praktek lapangan ini adalah untuk Menambah pengetahuan serta wawasan tentang teknik budidaya ikan lele sangkuriang secara intensif bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Klasifikasi dan Morfologi
A.1. Klasifikasi
Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) menurut (Anonim, 2007), adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Telestai
Ordo : Ostariophusi
Sub Ordo : Siluridae
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp
A.2. Morfologi
Ikan lele sangkuriang memiliki ciri morfologi yang identik dengan lele dumbo sehingga sulit dibedakan. Sebagaimana umumnya ikan lele, lele sangkuriang memiliki tubuh yang licin dan tidak bersisik tetapi berlendir. Jika ikan ini terkejut, warna tubuhnya berubah menjadi loreng seperti mozaik hitam-putih layaknya lele dumbo pada umumnya.
Mulutnya lebar dan dilengkapi kumis sebanyak 4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba pada saat mencari makan atau bergerak, yakni nasal, maksila, mandibula luar, dan mandibula dalam. Untuk memudahkan berenang.
Lele sangkuriang dilengkapi sirip tunggal dan sirip berpasangan. Sirip tunggal yang dimiliki adalah sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur, sedangkan sirip berpasangan adalah sirip perut dan sirip dada.
Sirip dada yang runcing dan keras disebut patil, berguna sebagai senjata dan  alat  bantu  untuk bergerak.Warna punggungnya hitam  kehijauan  dan  warna  
perutnya  putih kekuningan (Anonim, 2007)
B. Syarat Hidup Ikan Lele Sangkuriang
Ciri khusus ikan lele adalah memiliki alat pernapasan tambahan berupa arborescent yang berbentuk labyrinth. Alat pernapasan tambahan ini menjadikan ikan lele dapat bertahan hidup dalam lumpur atau di wadah budi daya yang memiliki oksigen sedikit.
Bila dipelihara di kolam, lele sangkuriang tidak memerlukan kualitas air yang baik seperti rnengalir atau jernih. Ikan ini mampu hidup pada media pemeliharaan berupa air tergenang dengan kualitas air yang lebih rendah dibanding dengan yang dibutuhkan oleh ikan jenis lain.
Tidak mengherankan jika ikan lele dapat dipelihara di comberan atau tempat pembuangan air limbah rumah tangga di belakang rumah  penduduk. Namun  bila  ingin  sukses,  sebaiknya   pemeliharaan  dilakukan mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditentukan (scribd.com, 2010)

C. Teknik Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
C.1.  Persyaratan Lokasi
a.       Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kolampekarangan, kolamkebun, dan lubang bekas galian.
b.      Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.
c.       Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
d.      Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
e.       Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
f.       Pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-300 dan untuk pemijahan 24-280C.
g.      Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
h.      Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
i.        Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
j.        Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok.
k.      Mempunyai  pH  6,5–9;  kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm
      dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30 60 cm.
C.2. Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:
1. Persiapan kolam tanah (tradisional)
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran.
Pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor), untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam.
Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring Kemudian dilakukan pengisian air kolam. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami (indonesia.com)
2.  Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen,  karena  parit  dan b ak  untuk  panen  biasanya  sudah  dibuat Permanen (pertanianorganikblogspotcom.blogspot.com).
3. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam (hobiikan.blogspot.com)
4. Pemberian Pakan

Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pelet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari.
makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pelet. (Mahyuddin K 2011).

5. Pemanenan
Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 1520 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan karung atau seser.
Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan di dasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat.
Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan. Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan drum plastik, pikulan ikan atau jerigen plastik yang   diperluas   lubang  permukaannya   dan   dengan   jumlah  air  yang  sedikit
(Mahyuddin K, 2011).
D. Konsepsi  Pendapatan
Pendapatan sangatlah penting dalam suatu usaha, untuk menghitung suatu pendapatan harus mengetahui terlebih dahulu tentang produksi, biaya variabel, biaya tetap, biaya total, harga,  penerimaan dan pendapatan.
1.       Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada (zonaekis.com, 2010).
2.       Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya variabel dan biaya tetap, biaya variabel / variabel cost adalah biaya yang umumnya selalu berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Biaya tetap / fixed cost adalah biaya yang umumnya selalu konstan tidak berubah-rubah.Biaya total / total cost adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel (jurnal-sdm.blogspot.com, 2009)
3.       Harga adalah suatu nilai tukar yang biasa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu dan tempat tertentu. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan menurun, namun jika harga rendah akan mengurangi keuntungan yang diperoleh organisasi atau perusahaan (organisasi.org, 2008)
4.       Penerimaan adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan atau pengeluaran. Penerimaan juga biasa dikatakan sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan diistilahkan revenue (e-dukasi.net, 2012)
5.       Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima dari perusahaan dari aktivitasnya, pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan factor-faktor produksi (Winardi, 1992)



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012  sampai  dengan  Maret 2012,  bertempat di Batumarta VI Blok C,  
Kab OKU TIMUR.
B. Metode Pelaksanaan
Pengumpulan data dalam suatu penelitian ilmiah dimaksudkan untuk bahan atau data yang relevan, akurat reliable yang hendak kita teliti. Oleh karena itu perlu digunakan metode pengumpulan data yang baik dan cocok. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data berupa Metode interview (wawancara) dan metode observasi.
Metode wawancara menurut Soekartawi (2002) dijelaskan bahwa pengertian interview atau wawancara adalah kegiatan mencari bahan (keterangan, pendapat) melalui tanya jawab lisan dengan yang berkaitan.
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang  diteliti. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh fakta-fakta berdasarakan pengamatan penelitian.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Praktik Lapangan Tinjauan Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Serta Analisis Pendapatanya di Desa Batumarta VI.

No
Jenis Kegiatan
Desember 2011
Januari 2012
Februari 2012
Maret
2012
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

1.



2.


3.


4.



5.



6.

Penyususnan rencana praktik lapangan

Peninjauan lapangan

Penyusunan proposal

pelaksanaan praktik
Lapangan

Konsultasi hasil praktik lapangan

Penyusunan laporan

X

X





X








X

















X
















X

















X



















X
















X
















X



















X



















X




















X




















































D. Metode Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan pertama digunakan Analisis Deskriptif Kualitatif, dan untuk menjawab pertanyaan kedua menggunakan rumus matematik. (Mahyuddin K. pembesaran lele. 2011).
TC = FC + VC.................................................................................................. ( 1 )
Pn  = P x H....................................................................................................... ( 2 )
Pendapatan = Pn – TC...................................................................................... ( 3 )
Keterangan :
FC    = Biaya tetap (Rp/Kg)
VC   = Biaya variabel (Rp/Kg)
TC    = Biaya total (Rp/Kg)
Pn     = Penerimaan (Rp/Kg)
P       = Produksi lele konsumsi (Kg)
H      = Harga (Rp/Kg)


DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E. dan Liviawati, Pakan Ikan.2005.Kanisius. Yogyakarta.
Anonim. 2002 Petunjuk Praktis Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta.
Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
Simamora, H.2002. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Mahyuddin. K. 2011. Pembesaran Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutrisno. 2007. Budidaya Lele Kampung dan Lele Dumbo. Ganneca Exact. Jakarta.
www.bibitlele.com/products/2/0/Sejarah-LeleSangkuriang. Di download pada tanggal 20-02-2012.
www.blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa/. Di download pada tanggal 21-02-2012.
www.perikanan-budidaya.kkp.go.id. Di download pada tanggal 19-02-2012.


 Nah kira-kira begitulah.... maaf kalo kurang rapi.... so saya copas punya saya tahun keparen trus taro disini untuk berbagi ilmu dengan kalian... kalau mau lihat file yang rapinya bisa download di